Waspadalah, kejahatan penipuan perbankan berkeliaran di mana – mana. Ini modusnya.
Kemajuan dunia digital memberikan peluang munculnya kejahatan pemalsuan dan penipuan online. Perkembangan digitalisasi di industri perbankan telah membawa beberapa dampak positif bagi industri perbankan secara umum. Namun semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan kemudahan bahwa tidak bisa dipungkiri lagi potensi bermunculanya berbagai tindak kejahatan yang mengintai dalam proses perjalanan pemalsuan perbankan saat ini.
Kepolisian Daerah Jakarta dan sekitatarnya mengimbau masyarakat waspada agar tidak terjerat oleh penipuan yang mengatasnamakan dari pihak perbankan manapun. Kejahatan jenis ini disebut-sebut masih baru, dan sedang diupayakan untuk ditekan agar tidak tersebar luas di beberapa kota lainya.
Kabid Humas Polda Jakarta Pol. Wildan dalam siaran pers, Sabtu (12/11/19) mengatakan bahwa para pelaku akan menghubungi korban dan mengaku sebagai petugas bank. Pelaku biasanya akan menawarkan penukaran poin hadiah, bantuan untuk melengkapi data nasabah, pengumuman pemenang, dan sebagainya. Kenali beberapa modus yang sering terjadi seperti spoofing dan keylogger yang dinama disitu menapilkan identitas pribadi dan alamat email oleh penipu itu sendiri.
Pelaku nantinya akan diminta untuk mengirimkan tautan tertentu kepada korban setelah itu, pelaku melakukan permintaan kode aktivasi mobile banking. Masyarakat dimbau agar waspada dan cerdas dalam menyikapi tawaran-tawaran yang sama seperti itu. "Pastikan akun atau kontak resmi bank dan data pribadi jangan diberikan kepada siapapun, seperti kode OTP, PIN, password, kode aktivasi dan informasi pribadi lainnya," saran Wildan, yang juga menambahkan bahwa Polda Jakarta, bersama jajarannya sedang berusaha akan menyelidiki dan mengungkap kasus dengan modus seperti itu.
Oleh karena itu, ada baiknya hindari memberikan data dan informasi pribadiapapun ke pihak lain dengan memanfaatkan fitur-fitur keamanan seperti nomer OTP atau pin transaksi online.
Comments
Post a Comment