Dampak Internet dan Gadget Bagi Kesehatan Anak


Internet kini sudah menjadi hal yang umum bagi semua orang baik dikalangan dewasa maupun anak. Hampir 90% anak di Indonesia sudah mengenal internet dan bahkan mempunyai gadget masing-masing. Namun, terkadang kita sebagai orang dewasa kurang waspada dan tidak mengetahui apa dampak bagi anak dari bermain internet dan gadget ini.

Dampak negatif dari penggunaan internet dan gadget ini juga banyak dirasakan oleh anak-anak karena usia yang masih tergolong muda dan pemikiran yang labil, menyebabkan anak-anak belum pandai dalam memilih informasi di internet yang mereka terima dengan baik.

Selain itu, penggunaan internet dan gadget juga memberikan dampak bagi kesehatan fisik dan mental anak. Dampak negatif bagi fisik anak yaitu seperti gangguan pada mata, obesitas dan yang lainnya. Sedangkan dampak negatif bagi kesehatan mental anak yaitu seperti depresi, emosi tidak stabil, cyber bullying dan yang lainnya.

Dr. Kristiana Siste seorang Ahli Adiksi Perilaku telah melakukan survey pada anak-anak dari 34 provinsi di indonesia. Survei tersebut dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2020.

"Hasilnya adalah 19,3 persen remaja dan 14,4 persen dewasa muda kecanduan internet," ucap Siste.

"Orang dengan kecanduan internet mengalami perubahan di otak yaitu terjadinya penurunan konektivitas fungsional otak antara area parietal lateral dan korteks prefrontal lateral. Hal ini menyebabkan seseorang sulit membuat keputusan, sulit konsentrasi dan fokus, pengendalian diri buruk, prestasi menurun, penurunan kapasitas proses memori, serta kognisi sosial negatif." tuturnya.

Salah satu faktor yang menyebabkan anak-anak terpapar konten negatif internet adalah kurangnya pengawasan dan adanya rasa aman dari orang tua. Seringkali, orang tua merasa aman ketika anaknya bermain gadget apalagi internet, padahal seperti yang kita ketahui bahwa informasi yang ada internet sangatlah luas. Sehingga orang tua perlu melakukan control terhadap penggunaan gadget terutama internet bagi anak, khususnya bagi anak dibawah umur.

Adapula hasil studi berjudul "Digital Citizenship Safety among Children and Adolescent in Indonesia" yang dibuat oleh Kementerian Kominfo, Kementerian PPPA, dan UNICEF yang bertujuan untuk menyediakan informasi tentang penggunaan media sosial dan memberitahu potensi resiko yang mereka hadapi dalam dunia digital.

Dalam sambutannya Menteri Kominfo mengatakan: "Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi harus dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Teknoloqi tersebut merupakan alat untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan maju. Internet dapat memberikan manfaat besar bagi pendidikan, penelitian, niaga, dan aspek kehidupan lainnya. Kita harus mendorong anak-anak dan remaja untuk menggunakan internet sebagai alat yang penting untuk membantu pendidikan, meningkatkan pengetahuan, dan memperluas kesempatan serta keberdayaan dalam meraih kualitas kehidupan yang lebih baik."

Hal serupa juga dikemukakan oleh Angela Kearney, UNICEF Country Representative of Indonesia : "Kaum muda selalu tertarik untuk belajar hal-hal baru, namun terkadang mereka tidak menyadari resiko yang dapat ditimbulkan. Penelitian bersama beberapa mitra ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan memastikan bahwa ada keseimbangan resiko dan peluang.”

Comments

Popular posts from this blog

Apa yang Terjadi Jika Internet Hilang dari Muka Bumi?